Turun 8 Kg di Usia 40+ Tanpa Diet Ketat, Ternyata Bisa!
I'm over 40 dan beratku 65 Kg dengan tinggi seadanya. Aku semakin gendut. Overweight. My body doesn't feel well anymore. Nafas mulai ngos ngosan jika naik tangga atau berjalan lama. Lutut mulai terasa sakit dan bunyi 'krek krek' jika sholat. Outfit mulai makin sering beli yang sizednya makin gede. And yes, ada penyakit yang tersembunyi di dalam tubuhku dan menurut dokter salah satu penyembuhannya adalah "TURUNKAN BERAT BADAN DAN UBAH GAYA HIDUP".
Aku sebenarnya bukan orang yang malas gerak. Aku juga bukan orang yang apa aja di makan apalagi dengan porsi besar. To my offense for a couple of years ini memang level stress yang kurasakan semakin meningkat, mulai dari pekerjaan hingga personal things.
Tanpa aku sadari, meski aku berolahraga, stress ini memicu hormon dalam tubuhku untuk mengkonsumsi makanan bertepung dan manis. Meski aku selalu menganggap diriku tidak suka makanan atau minuman yang manis, tapi ternyata aku sering mengkonsumsi cake, pastry, roti-rotian, nasi dan mie cukup sering.
Kesibukan di kantor membuat aku jadi cepat lelah dan akhirnya tidak sempat menyiapkan makanan hingga akhirnya pesan makan melalui ojol. Makanan cepat saji meski versi lokal tapi tetap saja memicu kenaikan berat badan apalagi jika dikonsumsi di malam hari. Selamat deh berat badan nambah terus.
So I decided, this is has to stop!
Setelah lebaran Idul Fitri, aku memutuskan untuk mulai mengubah gaya hidup. Awalnya aku mulai lagi berolahraga jalan kaki, sesuatu yang sudah sering aku lakukan selama bertahun tahun dengan niat agar bisa berlari tapi tidak pernah kejadian, hahaha. Pasang target 6000 langkah dan mulai 2 kali seminggu.
Bulan Mei aku menambah durasi menjadi tiga kali seminggu. Pola makan pun mulai kuubah. Aku bukannya gak pernah melakukan diet sebelumnya, ya.. Pernah. Sering malah. Ada waktu di mana aku gak makan nasi sama sekali. Ada juga diet yang mengurangi porsi. Memang di awal ada hasilnya. Tapi itu dulu saat belum menginjak kepala orang usia 40an. Sejak memasuki usia hormonal ini, minum air putih aja berat badan bisa bertambah.
So I started to find more informations tentang kesehatan wanita umur 40an. Kudapatkan beberapa video dari beberapa pakar nutrisi dan olah tubuh baik dari dalam maupun luar negeri. It turns out ada hal yang selama ini gak pernah kepikiran ternyata berguna banget. Mengatur pola makan dan workout.
Selama ini aku berpikir kalau ingin menurunkan berat badan ya harus olahraga seperti Lari, Badminton, Tennis, Renang, Futsal dan semacamnya. Ternyata tubuh usia 40 tahun keatas juga perlu yang namanya strength training atau resistance training yang berguna untuk meningkatkan massa otot. Hal ini penting karena sebenarnya massa otot kita mengecil 1% setiap tahun mulai di usia 30 tahun ke atas. Padahal kekuatan otot membantu kita mencegah sarcopenia (Kondisi yang bisa menyebabkan kita kehilangan kekuatan sehingga tidak bebas bergerak), mencegah osteoporosis dan dapat menyeimbangkan gula darah.
Hal yang aku baru tahu juga setelah aku mencoba strength training adalah ternyata berat badanku malah lebih cepat turun. Massa otot yang terbentuk dengan baik juga dapat membantu mempertahankan tingkat metabolisme tubuh. Dulunya aku pikir metabolisme usia 40 tahun ke atas yang melambat hanya bisa aku terima dengan pasrah aja dan membuat berat badan terus bertambah, ternyata bisa diakali dengan melakukan strength training ini. Tidak hanya fat lose tapi juga badan terbentuk lebih lean dan gak letoy.
Strength training ini aku padukan dengan olahraga cardio seperti jalan cepat badminton dan tennis agar mendapatkan kesehatan jantung dan paru-paru yang lebih baik. Jadwalnya aku buat selang seling tiga kali Cardio Exercise dan tiga kali Strength Training dengan 1 hari rest day selama seminggu. It helps alot tidak hanya dalam menurunkan berat badan tapi juga mengurangi risiko penyakit kronis serta jadi lebih bahagia, tenang, mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Pola makanpun kuatur. Aku gak makan mie instant dan mie mie an lagi. Mengurangi makanan dan minuman manis, gorengan dan jajan jajanan yang kebanyakan tepung. Tetap makan nasi meski porsinya secukupnya. Lebih mengutamakan protein dari whole food (bukan dari minuman protein), serat dari sayur dan buah dan satu hal yang paling penting menurut aku : Berdoa. Like seriously, aku minta dibantu sama Allah agar bisa menjalani ini lebih mudah agar badan aku lebih sehat untuk beribadah dan menjalani sisa hidup yang Allah berikan ke aku. That's the thing yang dulu dulu gak pernah aku minta. Alhamdulillah aku jalani ini semua dengan nyaman, tidak merasa terbebani. And that's the key untuk menjalaninya.
Saat aku menulis postingan ini di bulan Oktober 2025, berat badanku sudah 56,55 Kg. Tekanan darah 114, Gula 110 dengan kadar kolesterol dan asam urat yang masih di batas normal. I feel happier, healthier dan tubuh aku jadi lebih "feminin" ( if you know what I mean) especially di bagian bagian tertentu. And I'm so proud of myself.
Aku masih belum dalam berat badan ideal, jadi tentu saja gaya hidup ini akan terus aku lakukan meskipun nanti sudah mencapai berat badan dan BMI yang ideal. Pokoknya kehidupan single ini harus dijalani dengan sehat agar tidak merepotkan orang lain. Bonus if i look and feel good, bukan untuk orang lain tapi untuk aku sendiri.
So, what's your story tahun ini? Ada perubahan yang kamu rasakan dan gimana kamu menghadapinya? Share ya di kolom komentar.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.