Tahun 2020 bisa dikatakan sebagai tahun yang sulit bagi sebagian besar orang, terutama para pelaku bisnis. Banyak yang berjatuhan, meski tak sedikit yang mencoba untuk bertahan. Ada yang berhasil, namun tak kurang yang masih hilang tak tentu arah mencari cara dalam peruntungan nasib.
Dalam
pemaparan Kementerian Ketenakerjaan (Kemenaker) di bulan November 2020,
sebanyak 88 persen perusahaan terdampak pandemi selama 6 bulan terakhir.
Sebanyak 20,3 persen perusahaan yang mengalami penurunan dari segi produksi,
22,8 persen mengalami penurunan keuntungan, dan 22,8 persen yang mengalami
penurunan permintaan.
Dari semua itu pelaku bisnis berskala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah pihak yang lebih terpukul oleh pandemic. Tercatat penurunan produksi, keuntungan, dan permintaan umumnya terjadi pada yakni di atas 90 persen.
Ini
yang aku dapatkan setelah menyimak paparan Victor Asih dalam salah satu webinar
business series yang diadakan oleh IIDN dan ASUS. Beliau adalah seorang
Motivator, Public Speaker, IT Consultan & Mentor of Business Start Up and
Technology Innovation.
Dari
webinar tersebut, aku banyak mendapat pembelajaran bahwa agar dapat bertahan di
masa seperti ini, pelaku bisnis khususnya UMKM perlu memiliki Growth Mindset, pola
pikir untuk berkembang.
Mengubah pola pikir saja tentu tidak cukup. Agar usaha yang kita lakukan ini bisa tetap berkembang perlu memadukan hard skill dan soft skill.
Hard Skill kemampuan yang dapat diajarkan dan diukur, seperti menulis, membaca, matematika atau kemampuan untuk menggunakan program komputer. Sementara Soft skill adalah keterampilan yang cenderung abstrak, dalam arti baru akan terlihat seiring waktu dan ketika dihadapkan dengan situasi tertentu.
Contohnya adalah kemampuan beradaptasi di tempat dan lingkungan baru, sifat kepemimpinan, mengatur waktu secara efisien, berkomunikasi dengan baik, dan semacamnya.
Analogi dalam dunia persilatan, hard skill itu adalah jurus-jurusnya sementara soft skill adalah tenaga dalamnya. Nah, dengan mengkombinasikan dua hal itu, mari kita membuka pikiran bagaimana cara agar kita jeli melihat peluang di masa pandemi !
JELI MELIHAT PELUANG BISNIS DI ERA DIGITAL MASA PANDEMI
Kembali ke poin pertama, kita harus open mind dulu nih, kak! Ini penting agar ketika usaha mandeg, kita tidak terpaku dengan cara lama yang sudah pernah kita jalankan. Caranya :

Perubahan ke Teknologi Digital
Jika
sebelumnya pelaku bisnis hanya berkutat mengandalkan cara konvensional dalam
memasarkan produknya, maka saatnya untuk segera berbenah. Migrasilah ke
teknologi digital.
Faktanya jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II di tahun 2020 mencapai 196,7 juta atau 73,7 persen dari populasi. Jumlah ini bertambah sekitar 25,5 juta pengguna dibandingkan tahun lalu.
Mengutip dari statement Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza, kenaikan didorong oleh kehadiran infrastruktur internet cepat yang makin merata dan transformasi digital yang masif akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Fakta ini menarik. Ternyata akibat pandemi, kebanyakan dari kita harus mengandalkan internet dan ini mengakibatkan kebiasaan baru yang bergantung pada teknologi digital. Orang-orang lebih banyak menghabiskan waktunya di sosial media, portal berita dan menggunakan gawai digital.
Faktanya jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II di tahun 2020 mencapai 196,7 juta atau 73,7 persen dari populasi. Jumlah ini bertambah sekitar 25,5 juta pengguna dibandingkan tahun lalu.
Mengutip dari statement Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza, kenaikan didorong oleh kehadiran infrastruktur internet cepat yang makin merata dan transformasi digital yang masif akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Fakta ini menarik. Ternyata akibat pandemi, kebanyakan dari kita harus mengandalkan internet dan ini mengakibatkan kebiasaan baru yang bergantung pada teknologi digital. Orang-orang lebih banyak menghabiskan waktunya di sosial media, portal berita dan menggunakan gawai digital.
Berani Berubah ! Gunakan Pemasaran Digital
Mempelajari data di atas, seharusnya pelaku bisnis sudah faham diperlukannya pemasaran digital. Adapun yang perlu dipelajari dan didalami kembali adalah :Jenis Pemasaran Digital
Pemasaran produk atau layanan dengan
menggunakan teknologi digital melalui internet, media sosial, telepon seluler,
atau media digital lainnya. Termasuk juga mengubah strategi pemasaran menjadi pemasaran Media Sosial, Pengoptimalan Mesin Telusur (SEO), dan Pemasaran Email.
Alat Pengukuran Pemasaran Digital
Dibandingkan pemasaran konvensional seperti media cetak, papan reklame, TV dan radio, bahkan promosi dari mulut ke mulut, pemasaran digital relatif lebih murah. Selain itu dapat dipantau dan diukur dengan menggunakan analitik digital seperti Google Analytics, Google Data Studio, atau Adobe Analytics.Media Pemasaran Digital
Media
yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan kepada konsumen
bisa menggunakan Pencarian Organik (misalnya Google), Penelusuran Berbayar,
Display ads, Email, Media sosial, Refferal (mis. Lalu Lintas melalui situs web
lain).
Pemasaran Digital Secara Soft Selling
Agar lebih mengena di hati calon pelanggan, disini kita dapat menggunakan cara soft selling.
Soft selling adalah adalah
pendekatan sales dengan menggunakan bahasa yang cenderung halus dan membuat
orang penasaran.
Riset dari New Century Media yang menunjukkan bahwa
konsumen akan lebih ingin membeli produk dengan teknik penjualan soft selling.
97% akan merekomendasikan ke teman-temannya dan 95% kemungkinan akan membeli lagi produk atau jasa yang ditawarkan brand tersebut.
97% akan merekomendasikan ke teman-temannya dan 95% kemungkinan akan membeli lagi produk atau jasa yang ditawarkan brand tersebut.
Sehingga soft selling bisa dikatakan
lebih efektif untuk penjualan jangka panjang serta memperluas jangkauan
konsumen.
Wah, tampaknya aku pun harus banyak belajar membuat tulisan yang soft selling.
ASUS CHROME BOOK, PERANGKAT UTAMA MEMAKSIMALKAN KINERJA BISNIS ERA DIGITAL
Nah,
untuk menjalankan pemasaran digital, tentunya pelaku bisnisnya pun harus
menggunakan teknologi digital itu sendiri. Teknologi yang paling dekat dengan
aktivitas sehari-hari adalah penggunaan gawai, dalam hal ini
laptop/netbook/notebook ataupun Chromebook.
Apa Chromebook itu?
Chrome sejatinya adalah gawai laptop yang menjalankan Chrome OS, sistem operasi dengan penyimpanan cloud, memiliki fitur terbaik dari Google di dalamnya, serta keamanan berlapis.
Tidak hanya itu, ASUS Chromebook ini memudahkan kita untuk berkolaborasi. Ya, satu hal yang menjadi salah satu cara pelaku bisnis UMKM membuat peluang baru di masa sulit ini.
Aplikasi yang dapat mendukung kolaborasi itu adalah Google Workspace (dulunya G Suite).
Google Workspace adalah kumpulan perangkat lunak bisnis, produktivitas, kolaborasi, dan pendidikan yang dikembangkan dan diberdayakan oleh Google.
Aplikasi utamanya meliputi Gmail, Drive, Dokumen, Spreadsheet, Slide, Formulir, Kalender, Google+, Sites, Hangouts. Semacam "ruang kerja "terintegrasi yang mudah digunakan, di mana saja, kapan saja dan dengan siapa pun kita ingin berkolaborasi.
Produktif dengan Keunggulan ASUS CHROMEBOOK C434
Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa terjadi perubahan perilaku konsumen. Kebanyakan orang saat ini lebih sering menggunakan gawainya untuk berselancar di internet. Hal ini tentu membuat pelaku bisnis harus jeli melihat peluang menjalankan pemasaran digital.
Konten pemasaran digital bisa dalam bentuk grafik visual, teks, dan video. Materi iklannya berupa banner iklan, iklan video, iklan teks. Sedangkan isinya bisa berupa artikel blog, video dan infografis.
Untuk itu pelaku bisnis pun harus menggunakan teknologi digital yang mampu mendukung pembuatan konten-konten tersebut. Seperti ASUS Chromebook C434 KSPS ini, misalnya.
Dilihat dari spesifikasinya, tampaknya ASUS Chromebook C434 ini cukup menjanjikan, ya! Didukung processor terkini Intel dari i3 hingga i7, RAM yang cukup kuat untuk mendukung pengerjaan komputasi sehari-hari hingga grafis dan video, hingga kekuatan baterai yang mampu mendukung pekerjaan kita tanpa harus khawatir buru buru nyari colokan.
Hal yang paling menarik buat Aku sendiri dari ASUS Chromebook C434 ini adalah layar dan kedalaman warnanya yang benar-benar memanjakan mata.
Satu hal yang pasti, jika kita terpaksa harus berada di luar rumah untuk bertemu klien atau sekedar mencari ide-ide kreatif, ASUS Chromebook ini tidak akan memberatkan. Beratnya saja hanya 1.45 kg dengan ketebalan 15.77 mm sehingga bisa dengan mudah diselipkan ke ransel atau tas.
Tidak hanya dimensinya yang membuat ASUS Chromebook ini bikin mupeng untuk dimiliki, visualnya juga tidak main-main. Desain all metal yang elegant dipadukan dengan warna silver tidak menutup kemungkinan penampilan penggunanya akan bertambah keren!
Oiya, asal tahu aja Asus Chromebook ini memiliki fleksibilitas yang direkayasa secara presisi, loh!
Engsel yang digunakan adalah 360° ErgoLift yang tidak hanya menahan layar dengan aman di sudut mana pun tapi juga dapat mengangkat dan memiringkan keyboard ke posisi pengetikan yang sempurna.
Tentu saja engsel argonomis bisa membuat ASUS Chromebook ini dapat "dilipat" menjadi tablet.
Kalau begini sih tidak hanya buat kerja, sebagai media hiburan bisa banget!
Sst.. buat Anda yang suka desain atau menggambar, boleh banget nih buat corat coret cantik.
Spesifikasi sudah mumpuni, desain sudah cantik, harga gimana? Pastilah ada harga ada spesifikasi. Untuk itu harus cermat untuk mengetahui kebutuhan Anda. Tetapi saran saya, dalam membeli gawai apalagi seperti laptop, berpikirlah untuk peggunaan 3-5 tahun ke depan. Memang harganya akan terasa mahal saat ini, tetapi berdasarkan pengalaman Aku, sepadan kok dengan harga yang kita bayar.
Buktinya laptop ASUS yang aku kubeli tahun 2011, masih tetap awet dan mampu diajak produktif sampai saat ini.
Jadi, apakah Anda sudah siap untuk menggunakan peluang bisnis di era digital masa pandemi ini? Gawai yang bisa diajak partneran sudah ada, mau tunggu apa? Yuk, gaskeuunn!!! Jangan menyerah, ya!!
==
Pic credit : ASUS
Infografis dibuat oleh Vita Masli dengan CANVA
Data Kemenaker dari zoom meeting Kemenaker,2020
Review-nya mantul banget kak, asus memang produknya recommended banget,
BalasHapusAku juga pake asus tapi yang rog karna aku suka game
Waahh mantap dong ROG. Aku aja masih pake A43s sampai sekarang.
HapusMantaap. Makanan bergizi buat menjadi tangguh dan sukses di masa pandemi ini 😄😍👍
BalasHapusJangan lupa olahraga ya kak.. hihihi
HapusKeren banget desain chrome book ini. Bisa dilipat gitu. Cocok banget buat lifestyle blogger. Btw chrome OS ini terbilang baru ya. Setahu saya sih bisa instal andorid app.
BalasHapusBisa banget kak.. di Infografis ada kok diterangkan, bisa unduh aplikasi di google app, so based on android pastinya.
HapusAsus memang tangguh. Saya juga pakai laptop Asus sudah lumayan lama. Kalau mau beli nah ini ia Flip C434 recommended. In syaa Allah sampai sekian tahun ke depan masih bagus.
BalasHapusTeknologi yang awet ya kak
Hapus