Jakarta adalah kota metropolitan dan merupakan tempat paling sibuk di seantero negeri ini. Berbagai kegiatan ekonomi hingga pemerintahan dijalankan di Jakarta. Semakin hari, berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat semakin berkembang menuju era modern. Termasuk juga dalam hal tempat belanja.
Belanja Seru di Jakarta Tidak Hanya di Mall
Dulu, urusan belanja kerap dilakukan di pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Barang-barang jualan terkadang ditata seadanya, cenderung penuh sesak dan sampah di mana-mana. Dibandingkan dengan tempat belanja yang lebih modern seperti mall, belanja di pasar tradisional menjadi opsi kesekian.
Akhirnya saat ini keberadaan pasar tradisional ini seperti dianak tirikan. Padahal ada banyak pasar tradisional yang kondisinya bersih dan teratur, loh. Bisa memberikan sensasi belanja yang berbeda, yaitu berbelanja dan berwisata.
Beberapa pasar di Jakarta adalah kompleks bersejarah yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Lokasinya juga tidak begitu jauh dari hotel murah di Jakarta. Jadi akses menuju tempat tersebut sangatlah muda dan bisa dijangkau oleh angkutan umum.
Berikut ini adalah beberapa pasar tua di Jakarta yang sayang untuk dilewatkan jika kamu ke Jakarta :
1. Pasar Senen
Jika kamu sering ke Jakarta tapi belum pernah mengunjungi Pasar Senen, maka hal itu cukup disayangkan sekali. Pasar Senen ini adalah pasar tertua di Jakarta, loh. Disini kamu akan melihat banyak hal bukan hanya sekadar membeli saja. Ada seni tawar-menawar hingga berburu barang kualitas baik dengan harga semiring mungkin.
Dulunya Pasar Senen disebut sebagai Pasar Sneees. Penyebutan Senen disebabkan karena dulu kegiatan perdagangan hanya berlangsung setiap hari Senin, dengan pedagang yang didominasi oleh orang beretnis Tionghoa. Sempat juga disebut dengan Vinck Passer karena arsitek pengembang bangunan pasar adalah Yustinus Vinck.
![]() |
Sumber : news.detik.com |
Setelah dikembangkan pada tahun 1766, Pasar Senen tidak hanya beroperasi pada hari Senin saja, melainkan juga hari-hari lainnya. Sudah banyak sekali kejadian bersejarah yang berhubungan dengan Pasar Senen. Baik dari zaman penjajahan hingga setelah kemerdekaan.
Para pejuang dari STOVIA menjadikan Pasar Senen sebagai basis untuk berkumpul dan menyusun strategi. Di antaranya ada Chairul Saleh, Adam Malik, juga Soekarno dan Mohammad Hatta. Meski sempat beberapa kali mengalami kebakaran, tapi kawasan Pasar Senen tetap bertahan hingga saat ini.
2. Pasar Glodok
Pasar Glodok terletak di kawasan Jakarta Barat. Tempat ini juga termasuk kawasan tua yang sejak dulu sudah menjadi pusat keramaian. Banyak cerita seputar asal mula nama Glodok. Ada yang menyebut jika istilah tersebut berarti pintu masuk dalam Bahasa Sunda, merujuk pada Sunda Kelapa (Jakarta) sebagai gerbang menuju Kerajaan Sunda. Selain itu, ada juga cerita yang menyebutkan jika Glodok diambil dari bunyi pancuran air. Lokasi di mana terdapat pancuran itu menjadi cikal bakal munculnya nama Pancoran.
![]() |
Sumber : poskotanews.com
|
Sebagai daerah yang ramai, maka dibangunlah sebuah pusat perdagangan yang hingga saat ini dikenal dengan nama Pasar Glodok. Ada yang percaya jika pasar Glodok telah ada sejak tahun 1740 setelah terjadinya pemberontakan kaum Tionghoa.
Berbeda dengan Pasar Senen, barang utama yang diperjual belikan di sini adalah elektronik. Pergeseran pedagang ini dimulai sejak tahun 80an. Sebelumnya, mayoritas barang yang dijual adalah rempah-rempah dan obat China.
3. Pasar Tanah Abang
Ini dia nih pasar yang terkenal seantero Indonesia khususnya bagi para buibu pemburu fashion. Pasar Tanah Abang. Pasar Tanah Abang memiliki umur yang hampir sama dengan Pasar Senen, bahkan pengembangnya juga sama yaitu Yustinus Vink.
Sejak tanggal 30 Agustus 1735, Yustinus mulai mendirikan pasar atas iszin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini. Mulanya pasar hanya dibuka untuk hari Sabtu saja dengan barang dagangan berupa tekstil dan barang kelontong. Itulah mengapa Pasar Tanah Abang Juga Disebut dengan Pasar Sabtu.
Pada masa penjajahan Belanda, pasar ini sangat ramai dan mampu menyaingi Pasar Senen. Namun saat Jepang berkuasa, tempat yang semula ramai jadi ditinggalkan. Namun setelah itu Bangunan pasar dikembangkan dan makin ramai setelah adanya Stasiun Tanah Abang.
![]() |
Sumber : www.marasagung.com
|
Belanja Nyaman, Liburan Aman
Itu dia beberapa pasar tertua di Jakarta yang akan membuatmu benar-benar merasakan seninya berbelanja. Jika kamu membutuhkan tempat menginap di dekat lokasi tersebut. Banyak loh hotel murah di Kota Jakarta yang menawarkan fasilitas memadai.
Kamu sebaiknya coba booking hotel murah di Airy Rooms. Karena hotel ini menyediakan 7 jaminan fasilitas di setiap kamarnya. Mulai dari AC, TV, perlengkapan mandi, tempat tidur bersih, shower air hangat, air minum, hingga WiFi gratis. Kalau yang Airy Eco (harganya lebih ekonomis lagi) itu menjamin 6 fasilitas di setiap kamarnya, hanya tidak ada air panas saja, namun WiFi dan yang lainnya tetap dapat.
Buktikan sendiri dengan melakukan reservasi melalui website, Android Apps atau telepon ke Customer Service. Bahkan Airy Rooms juga menerima pemesanan kamar via WhatsApp. Dan pastinya reservasi di Airy Rooms ini jauh dari penipu online.
Yuk, pesan Airy Rooms dari sekarang sebelum kehabisan kamar!
Yuk, pesan Airy Rooms dari sekarang sebelum kehabisan kamar!
Mau dong webx airy rooms plus booking numberx via WA
BalasHapusHotelnya murah2. Boleh nih dicoba
BalasHapusTanah abang andalangue, tapi mau ke sana pas weekdays aja, hihi..
BalasHapusTempat tempat belanja yang disebutkan di atas itu berumur sudah cukup lama dan sampai sekarang masih eksis. Masalahnya cuma Jakarta ini banyak banget macetnya. Jadi pilihannya belanja di mall atau di pasar dekat rumah :)
BalasHapusKalo favorit aku pasar mayestik. Tempat berburu kain murah dan bahan2 buat baju.. tp tetep sih yg terlengkap di tanah abang yak.. hihihi
BalasHapusBerbelanja dan liburan makin seru dengan tersedianya hotel dan beberapa fasilitas umum lainnya yang berada di daerah yang memiliki tingkat perekonomian tinggi
BalasHapusWah ternyata do Jakarta juga ada penginapan murah ya...
BalasHapusPasar Tenabang, ga afdhol ke Jakarta tanpa mampir ke sini :D
BalasHapus